
Akhirnya setelah janji mau tulis tentang kamar Eve kesampaian juga. Jadi seperti yang kita pernah share sebelumnya bahwa sejak pindah rumah dari tahun lalu, kita sibuk terus ngurus rumah yang belum selesai-selesai. Masalah utamanya adalah susah untuk ketemu design yang pas untuk kita, kita udah bilang bahwa kita design sendiri, nggak menggunakan jasa interior karena jasa interior harganya bisa beberapa kali lipat lebih mahal. Misalnya kalau design sendiri harga lemari 10 juta, kemudian kalau minta interior design yang design + buat lemarinya bisa sampai 15-50 juta atau lebih dengan kualitas lemari yang sama, akhirnya setelah hitung-hitung dan mikir-mikir dan nimbang-nimbang kita memutuskan untuk design sendiri. Masalah berikutnya adalah setelah ketemu designnya, susah juga ketemu tukang kayunya yang bisa bikin sesuai yang kita mau. Untuk masalah ini, kita doa terus, karena bener-bener susah cari tukang yang pas, sebelumnya kita udah buat dapur tapi tukang yang buat sama sekali mengecewakan, akhirnya dapur kita gagal total, karena warna designnya nggak sesuai sama yang kita mau, alhasil kita bayar dua kali untuk ubah ulang dapurnya. Padahal design dapur yang kita mau sebenernya cuma simple banget, tapi karena warnanya salah akhirnya jadi bener-bener nggak bagus >.<

Kita berencana untuk membuat lemari baju yang agak besar sehingga bisa muat banyak karena rumah kita kecil. Ini proses saat kamar Eve lagi dibuat, sebelah kiri adalah lemari, kemudian ada meja yang menyambungkan lemari dan ranjang, kemudian ranjang ada di posisi paling kanan (tidak terlihat di foto bawah ini).

Ini tempat ranjangnya, tapi belum ada ranjangnya, karena sejujurnya waktu itu kondisi keuangan kita minim banget, sampai ranjang aja baru bisa dibeli satu bulan setelah tempat ranjangnya dibuat. Kita bikin kamar ini bener-bener step by step pakai iman LOL :P Kembali ke model ranjangnya, kita buat ranjangnya ada lemari di bawah sehingga bisa dimasukan barang juga. Ide-ide seperti ini kita cari di Youtube untuk ide dekor rumah kecil. Setiap tempat di kamar harus bisa dijadikan sesuatu tempat penyimpanan yang berguna!

Setelah lemarinya jadi, berikutnya adalah handle pintu, walaupun kita bukan designer interior, tapi kita punya latar belakang graphic designer, walaupun beda bidang design, tapi prinsip design sama, yaitu: hal kecil/ detail sangat menentukan sebuah design. Jadi walaupun lemari ini udah jadi (dan kita suka banget dengan hasilnya!) tapi kita harus memikirkan lagi handle/ pegangan lemari. Karena tukang kayunya, bawa contoh-contoh handle yang nggak sesuai selera, maka itu kita berburu handle di Toko Abadi Jaya Klender

Harganya murah meriah, kebetulan handle yang kita beli lagi murah, cuma Rp. 4000/pc. Kita pilih yang gold matte untuk kesan yang lebih mewah tapi tidak norak. Tadi kita mau beli di Ikea, karena susah banget cari handle yang sesuai selera, yang paling cocok designnya yang dari Ikea, cuma yang dari Ikea harganya mahal banget, satu handle bisa Rp 40.000 itu juga yang paling murah. Kalau kita butuh 10 pcs, udah Rp 400.000.





Berikut hasilnya setelah dimasukan barang-barang. Kalau kamu lihat ukurannya pas banget kan. Hal-hal detail ini yang bikin mikirin designnya lama. Karena kita nggak punya pembantu dan sangat sibuk, mustahil buat ada waktu lagi rapi-rapiin kamar, jadi kita membuat perabot yang kita design harus gampang digunakan dan nggak ribet tanpa harus sering rapi-rapi. Dengan ukuran yang pas, cari kaos kaki jadi super gampang karena semua kaos kaki terlihat, simpen kaos kaki yang baru dicuci juga gampang, tinggal digulung kemudian disimpan di lemari.

Di lemari berikutnya juga ada lemari kecil-kecil di bawah, fungsinya sama seperti lemari di atas tapi untuk rok dan celana.



Untuk atasnya, seperti lemari baju biasa, ini adalah tempat untuk baju yang sering dipakai. Kalau kamu perhatikan ambalan (ambalan adalah kayu pemisah di setiap lemari) yang kita pakai jaraknya dekat-dekat. Satu lemari ini ada 4 ambalan. Sebetulnya kalau lemari pada umumnya, jarak ambalan satu dengan yang lain agak tinggi, tapi ambalan kita pendek, karena kita berencana untuk tidak menumpuk baju terlalu tinggi. Baju yang ditumpuk terlalu tinggi agak susah diambil sehingga ketika baju dibawah ditarik, baju diatas sering jatuh (baiklah kita buat pengakuan di sini, kita bukan orang yang rapi >.<) jadi sekali narik baju di bawah, baju di atas semua berjatuhan dan kemudian karena biasanya buru-buru kita dorong lagi begitu aja sehingga lemari kita 'awut-awutan' LOL! Dengan cara ini, lemari kita udah nggak pernah awut-awutan lagi!



Oh ya di lemari ini ada cerminnya juga, fungsinya tentu aja buat ngaca. Kalau kamu perhatikan kita nggak ada meja rias, karena kita lebih suka make up sambil duduk di lantai dengan cermin besar ini.
Ada yang bilang kalau cermin nggak bagus ada di kamar atau apalagi yang dekat tempat tidur, karena nggak mendatangkan hoki, berkat, atau bikin keluarga nggak harmonis. Tapi karena kita percaya berkat dari Tuhan bukan dari fengshui maka itu kita letakan cermin semau kita karena udah nggak ada tempat lagi untuk pasang cermin, kita juga pasang semua perabot sesuai yang kita merasa pas buat kita sendiri. Misalnya nih kalau ikut fengsui cermin nggak boleh di kamar, berarti dipasang diluar, kemudian di bawah ranjang juga nggak boleh ada lemari, berarti barang-barang di bawah ranjang kita letakan lagi diluar, rumah kita kecil, nah loh di luar semua, jadi isinya perabotan dong, kita duduk dimana? LOL LOL.
Ada tetangga kita yang ikut tatanan fengshui, tukang kayunya cerita ke kita, dibilang, bangun rumahnya bener-bener ribet (bangun rumah tanpa perhitungan fengshui aja udah ribet), karena semua harus dihitung-hitung, jadi nggak boleh salah posisi gitu, semua musti ada perhitungan nggak boleh salah langkah!
Kita pernah nontoh cerita tentang fengshui di sini, sejak itu kita jadi ngerti banyak tentang fengshui. Keren banget videonya! Wajib ditonton.



Untuk mejanya, kita dekor dengan menggunakan art print seperti yang kita bilang tadi. Warna emas agar matching dengan handle lemari!

Kita letakan komputer di meja ini untuk kerja.


Untuk lantai, kita pengen punya lantai yang agak model kayu-kayu gitu, tadinya kita pengen pakai kayu beneran, cuma khawatir kalau kayu itu sering geser setelah beberapa tahun, jadi kita pakai vinyl aja. Udah hampir setahun vinyl kayu ini masih bagus. Kita sebetulnya rencana pasang diseluruh rumah, tapi untuk pasang vinyl ini harganya mahal, diluar budget kita. Jadi karena itu kita baru buat di kamar Eve. Ini saat pemasangan vinyl, pada foto ini diujung-ujungnya belum selesai dipasang sehingga masih berantakan. Warna lantai juga sangat berpengaruh dengan design sebuah kamar, maka itu penting banget buat betul-betul memikirkan warna yang kamu mau untuk lantai. Karena dekor-dekor kamar begini kita jadi sering tanya-tanya tetangga tentang gimana mereka dekor, kemudian kita sering denger bahwa mereka berkali-kali ganti lantai atau ganti design karena setelah dibuat hasilnya nggak suka.


Setelah doa, setengah tahun kemudian Tuhan jawab, kita akhirnya punya perabotan lengkap untuk kamar Eve. Kalau kamu lihat, kita masih pakai kursi kayu kecil untuk meja kerja, pegel banget sebetulnya duduk disitu untuk waktu yang lama, tapi kita juga belum punya budget untuk beli kursi, jadi kita pakai yang itu dulu. Kita dekor rumah ini bener-bener selangkah demi selangkah, menaruh iman kita sama Tuhan, dan sampai ini janji Tuhan nggak pernah gagal, dia selalu provide untuk anak-anakNya.



Kita sengaja tulis tentang pengalaman kita, karena siapa tau kamu juga mau dekor rumah dan siapa tau pengalaman kita bisa membantu^^ Please share juga tentang kamarmu! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar